Kamis, 10 November 2016

Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR)

Segala Kemulian hanya bagi Tuhan, Puji Tuhan telah terlaksana dengan Penuh suka cita acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Tahun Keluarga HKBP 2016, dimana acara tersebut merupkan Ungkapan Syukur Kepada Tuhan atas PenyertaanNya 57 Tahun HKBP Menteng Lama. 

Acara yang di hadiri tamu dan jemaat HKBP Menteng Lama tersebut dilaksankan di dalam gereja di Jl. Halimun No, 8-Guntur-Jakarta Selatan. Pembawa Firman Tuhan dilayani oleh Pdt. Dr. Ir. Mangapul Sagala, MTh.

Cara yang dilaksanakan pada Hari Selasa, Tanggal 01 November 2016 dimulai pukul: 19.00 WIB dengan Tema KKR  “Keluarga Yang Beribadah Kepada Tuhan” (Yosua 24:13-15), cukup antusias di hadiri seluruh jemaat.

Keluarga merupakan satu-satunya harapan dan benteng terakhir mengawasi, membina, membentuk dan memelihara nilai-nilai etis, moral dan peradaban kemanusiaan, termasuk nilai-nilai kekristenan. Karena itu, keutuhan kehidupan keluarga sangat perlu dipelihara dan dipertahankan. Sebab peranannya sangat potensil menyangga kehidupan moral masyarakat dan nilai-nilai etis kekristenan.

Tahun Keluarga HKBP, 2016 dengan tema: “Akan tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Allah” – “Alai anggo ahu dohot donganku sajabu, Jahowa do oloannami”. HKBP yang terdiri dari ribuan keluarga akan bergerak memulai dan menerima pembinaan keluarga.
Sub Thema : Keluarga Yang Beribadah Kepada Tuhan Terpanggil Menjadi Saksi Kristus Dan Menjadi Berkat
Tujuan tahun keluarga ini tentunya akan membentuk keluarga yang takut akan Tuhan. Keluarga yang hidup di dalam ibadah. Keluarga setia kepada Tuhan melalui berbagai penghayatan dan pemaknaan akan keselamatan, kasih setia Allah, perlindungan dan berkat yang diberikanNya terhadap setiap keluarga.

Dengan demikian, setiap keluarga harus menjadi keluarga yang bersaksi, bermisi dan turut serta mengajak orang lain dan keluarga lain agar tetap beribadah hanya kepada Allah saja.

Keluarga yang setia beribadah hanya dapat terjadi apabila setiap anggota keluarga, pribadi lepas pribadi, bapak, ibu dan anak, adalah orang-orang yang setia beribadah. Mereka menjadi pribadi-pribadi yang bersaksi melalui ibadahnya. Mereka jugalah yang disebut orang-orang yang missioner.
Pembentukan keluarga yang setia beribadah, yang takut akan Tuhan, dan yang missioner, harus ditempuh melalui berbagai pembinaan, penataran, pengayaan, dan berbagai latihan spiritualitas Kristen lainnya, yang dilaksanakan terhadap orangtua, bapak dan ibu dan terhadap anak-anak dan seisi rumah secara simultan. 

(Darwin Lumbantobing-Ephorus HKBP, dikutip dari : http://suarahkbp.com/2016/…/25/restorasi-kehidupan-keluarga/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar